Senin, 11 November 2013

Cerita Rakyat Nimboran

Anjing Dan Kanguru

 Pada zaman dahulu di perbukitan selatan dari Lembah Grime ada sebuah “kerajaan “ yang disebut Way Msu. Didalam kerajaan itu manusia dan binatang hidup bersama-sama dalam suasana rukun dan harmonis. Mereka menjalankan fungsi masing-masing untuk menjaga kesatuan pergaulan dan kelestarian kerajaan. Semuan binatang dan manusia mempunyai tugas yang amat penting.

          Anjing dan kangguru bertugas sebagai pelaksana tugas angkatan perang dan juga merangkap sebagai tenaga kerja keras untuk melaksanakan pembangunan dalam kerajaan Semua ladang besar yang menghasilkan tanaman dan tumbuhan untuk makanan seluruh warga kerajaan itu dikerjakan oleh anjing dan kangguru. Zaman itu anjing dan kangguru memiliki fostur tubuh yang sama besar dan sama tinggi kedua jenis binatang itu mencapai tiga meter dengan badan yang besar dan kuat, hanya terdapat perbedaan pada warna kulit. Anjing berwarna hitam,putih, dan warna-warna sebagaimana terdapat pada anjing zaman sekarang, sedangkan kangguru berwarna putih abu-abu dan coklat. Jutaan anjing dan kangguru hidup di Way Msu bersama manusia.


 Burung-burung mempunyai tugas membersihkan lahan pertanian dan menanamnya dengan bibit tanaman dan merangkap tugas sebagai pembawa berita. Bila ada pasukan dari negeri lain yang bergerak dalam hutan mendekat dan hendak menyerang kerajaan Way Msu, burung-burung sudah berkicau terlebih dahulu memberitahukan kepada seluruh warga Way Msu.

Semua jenis semut bekerja sebagai tenaga pengangkut barang yang rajin dan ulet. Tak ada barang yang tidak dapat diangkut oleh semut. Seluruh bagian dalam dari kerajaan itu nampak rapi dan bersih setiap saat, karena di sapu oleh ayam hutan yang mendapat tugas khusus untuk membersihkan dasar pijakan” Iram “ atau “raja” dan jalan-jalan serta seluruh dasar kerajaan Way Msu.

         Suatu ketika ada seekor kangguru muda yang mempunyai niat baik hendak meminang puteri dari Iram Way Msu. Tetapi sebelum nya ia mulai mengontak gadis itu melalui teman dekatnya. Mengetahiu maksud kangguru muda itu, si puteri tidak bersedia menerima permohonannya. Puteri itu menghina sang kangguru muda dengan kata-kata yang sangat menyakitkan hati. Sang Kangguru muda itu di tertawai oleh teman-temannya sendiri karena penghinaan itu, ia pun merasa dikucilkan dari pergaulan dengan teman-temannya. Kangguru muda merasa rendah diri dan tersisih seakan-akan hidupnya tidak berarti di tengah lingkungannya.

  Pada suatu saat, Kangguru muda itu mulai memperhatikan arah perjalanan dan tempat-tempat yang biasa dikunjungi puteri Iram Way Msu, termasuk tempat permandiannya.  Ketika matahari terbit pada suatu pagi hari dengan sinarnya yang lembut dan cerah hingga siang hari diganti oleh panas terik yang memanggang Kulit setiap warga kerajaan Way Msu. Puteri penguasa kerajaan itu berjalan menuju tempat permandiaanya pada sebuah sungai yang air nya sangat jernih. Sang Kangguru muda berjalan dalam semak-semak belukar menuju tempat yang sama dengan arah perginya sang puteri . Ia melangkahkan kakinya tanpa menimbulkan suara pada setiap pijakan kaki. Tepat di tepi sebuah kolam sungai itu Kangguru memperhatikan seasana sekitarnya, ia mengamati si puteri sedang duduk sendirian diatas batu-batu yang letaknya sangat indah, kemudian puteri itu melepaskan pakaian kebesarannya yang diletakan pada tempat gantunganya di atas bebatuan sungai yang besar-besar itu. Seluruh perhiasan pada tangan dan kakinya di letakkan ke atas sebuah batu besar yang berpermukaan lebar dan lonjong, lalu ia turun mandi dalam sebuah kolam air sungai yang dalam dengan bebasnya.

            Saat puteri  Iram menyelam dan mandi di bawah batu-batu itu, Kangguru muda itu merapat dengan sangat hati-hati dan mengambil semua pakaian kebesaran serta perhiasan kemudian dengan beberapa lompatan kaki ia lenyap di semak-semak. Setelah merasa cukup puas dan kedinginan karena berlama-lama merendam diri dalam air sungai yang dingin maka si piteri meninggalkan kolam itu menuju batu-batu tempat ia meletakan pakaian dan perhiasan. Tak satu bendapun yang ditemukannya, ia mulai mencari ke sekeliling tempat itu hingga kedalam semak belukar, namun upayanya sia-sia. Puteri itu mulai putus asa dan menangis terseduh karena matahari semakin condong kebarat, maka muncullah Kangguru muda itu, lalu dia menghampiri si puteri itu dan bertannya padanya:  “ apa yang engkau cari hai puteri Iram Way Msu? ” Gadis itu menjelaskan tentang pakaian dan perhiasan-nya yang lenyap dari atas batu-batu tempat ia meletakkannya. 

Kangguru muda itu berpura-pura menawarkan jasa untuk membantu mencari bersama-sama dengan sang puteri. Kangguru mencari hingga masuk jauh kedalam semak-semak dan menemukan barang-barang itu kemudian ia memanggil untuk menyaksikan temuan itu secara bersama, kesempatan itu digunakan Kangguru muda untuk menyampaikan hasratnya mempersunting puteri Iram Way Msu. Dengan sangat terpaksa sang puteri menerima tawaran ksatria Kangguru muda itu, pertemuan dekat kolam sungai jernih itu merupakan pertemuaan yang pertama dan yang terakhir antara Kangguru dan puteri istana Way Msu. Sang puteri tidak dapat mengenali Kangguru muda itu karena semua kangguru muda  di negeri Way Msu memiliki wajah yang serupa.

        Suatu hari Iram Way Msu mengetahui bahwa puterinya sedang mengandung, karena itu ia menanyakan kepada puterinya tentang keadaan itu. Sang puteri menjelaskan penyebabnya dan Iram kemudian memanggil semua Kangguru muda dalam negeri Way Msu untuk menanyakan mereka satu-persatu. Tak ada seekor kangguru yang dapat memberikan keterangan, termasuk sang kanguru yang pernah berjumpa dengan puteri di tepi sungai yang jernih di tengah hutan negeri Way Msu. Untunglah sang puteri tak mengenal kangguru muda itu. Setelah mendengar keterangan kangguru yang tidak mengetahui peneyebab aib sang puteri kerajaan, maka dengan sangat mara Iram Way Msu menugaskan seluruh anjing di negeri itu untuk memukul semua kangguru muda dan mengusir kangguru-kangguru itu pergi keluar meninggalkan istana Iram Way Msu . Negeri yang di pimpin oleh Iram Way Msu sudah tidak ada, namun sampai saat ini kangguru hidup di dalam hutan rimba dan anjing masih mengikuti manusia yang dahulunya berasal dari kerajaan Way Msu. 


  (Sumber cerita / penutur: Johannes Hembring 1970)

Nara Sumber :

   WELLEM HEMBRING YANUARING, adalah putra Nimboran dari
Genyem,  Anak ke-5 dari Yohannes Hembring, seorang
Tokoh masyarakat Nimboran bekas anggota Tentara Papua
Bataliyon buatan Belanda yang pernah bermarkas 
di Polomo Sentani. Saat ini ia menjabat Sementara sebagai
Jabatan Kepala besar Yanuaring atau HIu Dekening Yanuaring
dalam Sistem Pemerintahan Adat Nimboran. Aktif dalam
Kelompok Seni Distrik Nimboran sebagai tenaga "Free Lance".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar